Hanya satu yang ada dipikiran ketika jalanan Ibukota macet parah……motor pengen dibuang aja biar bisa jalan kaki ditrotoar. Lha piye ora…mosok dari Depok keJakarta yang jaraknya 30km membutuhkan waktu hingga dua jam. Edan tenan !!!!….
Pernah nggak sampeyan nunggang motor dengan jarak 30km rata-rata hanya melaju 10-15km/jam . IWB pernah…..dan itu adalah pengalaman yang sering terjadi. Kopling nyaris tidak pernah lepas dari jari. Wis…koyok pedot driji rasane. Mesin puanasss, keringat mengucur deras ditambah kepala mumet menyaksikan kusutnya jalanan. Nyeseknya…seringkali disebelah kanan jalan, jalur Busway kosong melompong tanpa ada yang lewat sementara pak polisi tidak segan-segan menilang jika ada yang berani nyrobot. Yah…kita sih patuh. Tapi mbokya dipikirin solusinya. Mosok jalanan sebelah kiri tidak bergerak….yang kanan dibiarin mubazir tetap kekeh ora peduli. Piye iki!!..
Terobosan pemerintah DKI memang kudu kita acungin jempol. Namun banyak yang merasa Busway masih belum bisa memenuhi akomodasi khususnya rute yang tidak komplit. Sekarang dari Depok…jika dipaksa naik busway bisa-bisa belum nyampe kantor sudah pingsan duluan. Lawong oper tiga kali!!!. Sedangkan jeda penumpang yang nunggu kedatangan Busway ternyata juga tidak singkat. Paling cepat 5menit…sedang kalau apes bisa nyampe 20menit. Yup…itulah potret negeri ini. Orang digiring berpindah keBusway tapi pengelola cuek bebek tentang keamanan dan kenyamanan alat transportasi tersebut. Ya…..ora efektif!!!…
IWB yakin…tidak usah nunggu 10tahun jika tidak ada gebrakan signifikan, Jakarta berada pada ujung kemacetan total. Pemerintah kudu berpikir secara serius soalnya sekarang sudah semakin parahhhhh. Jumlah kendaraan transportasi membludak tidak terkendali. Ujung-ujungnya motor dituding sebagai biang kemacetan. Byuh…apes tenan biker ditanah air….(iwb)
0 komentar:
Posting Komentar
makasih udah mampir