Akibat hujan deras yang mengguyur, jalur yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang, Kalimantan Timur, lumpuh selama hampir 10 jam akibat genangan air setinggi hampir satu meter di Jalan DI Panjaitan
Hingga Kamis (21/7) dinihari, antrean panjang kendaraan hingga lebih dua kilometer menyebabkan ratusan kendaraan terlihat tidak bisa bergerak. Bahkan puluhan kendaraan pengangkut sembako dan bahan bakar minyak (BBM) yang hendak menuju Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur serta Kabupaten Berau tertahan hingga berjam-jam.
"Saya sudah terjebak macet sejak pukul 19.00 WITA dan sampai saat ini belum berhasil melewati genangan air. Bahkan selama hampir satu jam kendaraan saya tidak bergerak sama sekali akibat banyaknya kendaraan yang terjebak macet," ungkap Untung, seorang pegendara, saat terjebak macet di Jalan Kesejahteraan.
Kemacetan diperparah karena tidak adanya polisi yang terlihat mengatur antrean kendaraan agar tidak berebutan jalur. Hanya ada beberapa pemuda dan warga yang terlihat membantu pengendara yang terjebak macet di kawasan Simpang Tiga Jalan DI Panjaitan dengan Jalan PM Noor dan Jalan Kesjeahteraan.
Salah seorang sopir angkutan sembako, Rahim, mengatakan kendaraannya sudah terjebak macet selama lebih tiga jam di jalur itu. "Selama setengah jam kendaraan saya bergerak hanya hingga 10 meter. Padahal sebelum tengah malam sembako ini biasanya sudah sampai di Sangatta. Namun sampai pukul 02.00 Wita saya masih terjebak macet di Samarinda," ujarnya.
Kemacetan di jalur Samarinda-Bontang tersebut membuat sejumlah sopir terlihat turun dari kendaraannya untuk melihat genangan air sambil menunggu kendaraan lainnya bergerak. "Kalau kendaraan dinyalakan terus tentunya akan sangat boros BBM. Sehingga saya terpaksa matikan dan baru dinyalakan saat kendaraan di depan saya mulai bergerak," ungkap pengendara lainnya. (Antv)
Ilustrasi gambar genangan air yang melanda di jalan Samarinda(ist/doc) |
Hingga Kamis (21/7) dinihari, antrean panjang kendaraan hingga lebih dua kilometer menyebabkan ratusan kendaraan terlihat tidak bisa bergerak. Bahkan puluhan kendaraan pengangkut sembako dan bahan bakar minyak (BBM) yang hendak menuju Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur serta Kabupaten Berau tertahan hingga berjam-jam.
"Saya sudah terjebak macet sejak pukul 19.00 WITA dan sampai saat ini belum berhasil melewati genangan air. Bahkan selama hampir satu jam kendaraan saya tidak bergerak sama sekali akibat banyaknya kendaraan yang terjebak macet," ungkap Untung, seorang pegendara, saat terjebak macet di Jalan Kesejahteraan.
Kemacetan diperparah karena tidak adanya polisi yang terlihat mengatur antrean kendaraan agar tidak berebutan jalur. Hanya ada beberapa pemuda dan warga yang terlihat membantu pengendara yang terjebak macet di kawasan Simpang Tiga Jalan DI Panjaitan dengan Jalan PM Noor dan Jalan Kesjeahteraan.
Salah seorang sopir angkutan sembako, Rahim, mengatakan kendaraannya sudah terjebak macet selama lebih tiga jam di jalur itu. "Selama setengah jam kendaraan saya bergerak hanya hingga 10 meter. Padahal sebelum tengah malam sembako ini biasanya sudah sampai di Sangatta. Namun sampai pukul 02.00 Wita saya masih terjebak macet di Samarinda," ujarnya.
Kemacetan di jalur Samarinda-Bontang tersebut membuat sejumlah sopir terlihat turun dari kendaraannya untuk melihat genangan air sambil menunggu kendaraan lainnya bergerak. "Kalau kendaraan dinyalakan terus tentunya akan sangat boros BBM. Sehingga saya terpaksa matikan dan baru dinyalakan saat kendaraan di depan saya mulai bergerak," ungkap pengendara lainnya. (Antv)
0 komentar:
Posting Komentar
makasih udah mampir